GpGiTSWiBSCpBSA6BSriTfdoGd==
Light Dark
Keluarga Besar Pelaku Usaha Muslim (KBPUM) Maluku Dukung Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan di Maluku

Keluarga Besar Pelaku Usaha Muslim (KBPUM) Maluku Dukung Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan di Maluku

×

IKN-Ambon – Sesuai dengan Intruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan.

Instruksi Presiden ini dikhususkan kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pertanian, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Gubernur dan Bupati/Wali Kota dalam mendukung swasembada pangan dari pusat hingga ke daerah-daerah.

Pemerintah Provinsi Maluku harus menyusun kebijakan dalam menjaga rantai ketahanan pangan secara kewilayahan yaitu soal implementasi UU Cipta Kerja terkait penyederhanaan, percepatan, kepastian dalam perizinan, serta persetujuan akses ekspor/impor. Kemudian digitalisasi UMKM yang merupakan bentuk realisasi nyata dari dua agenda besar pemerintah pusat saat ini, yaitu agenda pemulihan ekonomi nasional dan transformasi digital.

Pemerintah Provinsi Maluku harus mendorong program-program memperkuat sektor pertanian dan perikanan agar terus dijalankan untuk penguatan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani/nelayan agar ketahanan pangan di Maluku lebih kuat dan berdaya saing.

Kemudian soal budidaya tanaman umur pendek holtikultura, budidaya tanaman cepat panen menawarkan berbagai peluang bisnis yang menjanjikan. Dalam era yang serba cepat seperti sekarang, kebutuhan akan pasokan tanaman segar makin meningkat. Tanaman cepat panen menjadi pilihan yang tepat bagi petani yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu relatif singkat.

Selain itu, dengan mengurangi impor tanaman segar, petani juga bisa mengurangi risiko fluktuasi harga dan pasokan yang disebabkan oleh faktor eksternal. Dalam hal ini, budidaya tanaman cepat panen tidak hanya berpotensi mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi daerah secara keseluruhan.

Selain memastikan pasokan pangan yang cukup, budidaya tanaman cepat panen juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan pangan dan meningkatkan kemandirian pangan.

Saat mengembangkan pertanian yang berfokus pada tanaman cepat panen, petani juga menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga pangan dan krisis pangan dengan lebih baik, sehingga masyarakat dapat memiliki akses yang lebih mudah dan terjamin terhadap pangan yang sehat dan bergizi. (IML) 

0Komentar