GpGiTSWiBSCpBSA6BSriTfdoGd==
Light Dark
Diduga Tidak Senang Kepala Sekolah Dikonfirmasi Tentang Pelaporan Dana BOS Pihak Sekolah Panggil Beberapa Preman

Diduga Tidak Senang Kepala Sekolah Dikonfirmasi Tentang Pelaporan Dana BOS Pihak Sekolah Panggil Beberapa Preman

×


IKN-Kab Bogor. Tepat pada Tangggal 4 September 2024 dua rekan sosial kontrol media Indocorners.com dan anggota LSM Garuda, Sofyan Arifin dan Selamet Riadi telah mengkonfirmasi kepada kepala sekolah SMPN 2 Cisarua Kabupaten Bogor.

Tentang penggunanaan Dana BOS pusat Tahun 2023, pembayaran honor tahap pertama Rp.242.050.000, pembayaran honor tahap ke dua Rp.228.000.000, total pembayaran honor untuk 1 Tahun Rp.470.050.000. 

Sedangkan pembayaran untuk honor selama 1 Tahun sebesar Rp.470.050.000, sangat tidak masuk akal alias tidak logika karena honor yang di bayar melalui BOS pusat hanya sebanyak 2 orang honor.

Sangat tidak masuk akal lagi honor perorangnya mendapatkan gaji perbulannya Rp.19.585.416.66667, sedangkan guru ASN saja tidak sebanyak itu gajinya.

Itu hasil dari walidata adalah unit pada instansi Pusat dan Instansi Daerah yang melaksanakan kegiatan pengumpulan, pemeriksaan, dan pengelolaan Data yang disampaikan oleh Produsen Data, serta menyebarluaskan Data.

Jejaring JAGA KPK juga merupakan platfon yang dikembangkan oleh KPK, untuk mewadahi laporan, keluhan, hingga masukan masyarakat Indonesia terkait pelayanan publik, yang juga harus diakses oleh masyarakat.

Ketika Olih Sodikulhikmah selaku kepala sekolah dikonfirmasi perihal tersebut dia mengelak itu tidak benar. Ditanya lagi mengenai pelaporan penggunaan Dana BOS K 7 format laporan realisasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah. Kenapa tidak dipampang didinding, olih menjawab "itu tidak wajib tidak penting dipampang didinding".

Namun seketika itu juga olih memanggil yang diduga operator untuk menunjukan white board yang terpasang di dinding tembok sekolah, ternyata kosong melompong tidak ada tulisan apapun.

Disitulah terjadi pertengkaran mulut awak media dan anggota LSM dengan seorang yang diduga operator. Tidak berselang lama datang beberapa preman yang diduga dipanggil oleh pihak sekolah mengajak baku pukul dengan awak media dan LSM.

Bahkan kejadian itu di vidio oleh pihak sekolah yang disebarkan ke beberapa grup untuk menggoreng awak media dan anggota LSM untuk mencari pembenaran ( playing victim). Namun vidio itu hanya untuk membongkar karakter mereka   betapa bobroknya para pendidik itu sendiri.

Ternyata sangat terlihat sekali kelakuan para tenaga pendidik jangankan mendidik peserta didik dan masyarakat untuk mendidik dirinya sendiri saja belum bisa.

Diduga apakah hasil didikan para pendidik sekarang sudah bukan rahasia umum lagi, banyaknya terjadi peserta didik SMP yang tawuran hingga menjadi korban pembacokan oleh lawannya sampai meninggal dunia. Dan diduga lagi apakah didikan para pendidik sehingga banyaknya oknum pejabat yang korupsi sudah melampaui diambang batas 

Menurut salah satu pengamat pendidikan Ahmad Baidhowi hampir 80% korupsi terbesar itu ada di kementerian pendidikan. BOS dari pusat dikirim ke sekolah itu hanya dikelola oleh kepala sekolah dan bendahara saja. Karena adanya kongkalingkong antar dinas, kepala sekolah dan pengawas mereka saling bohong sehingga tidak ada lagi pendidikan karakter.

Karena diduga para pendidik sudah tidak mengedepankan karakter kepada peserta didiknya sehinga seringnya tawuran antar pelajar sehingga menjadi korban dan banyaknya para oknum pejabat yang korupsi gila-gilaan.    (Yan)



0Komentar