IKN-Tainan, Taiwan – Pemuda Pelopor Bidang Agama, Sosial dan Budaya, Sandi Agustinus, hari ini (06/11/25) melaksanakan misi diplomasi budaya dengan memperkenalkan warisan khas Kalimantan Selatan, kain Sasirangan, kepada para murid di Houbi Junior High School, Tainan, Taiwan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kekayaan budaya Suku Banjar di kancah internasional, khususnya kepada generasi muda di Taiwan.
Dalam sesi berbagi ilmu, Sandi Agustinus memaparkan presentasi berjudul "Sasirangan." Ia tidak hanya menunjukkan keindahan kain tradisional tersebut, tetapi juga menjelaskan proses pembuatannya. Berdasarkan materi yang terlihat di layar, presentasi tersebut menyoroti penggunaan pewarna alami (make natural Dyes) yang menjadi keunikan kain Sasirangan. "Ini adalah kesempatan berharga untuk berbagi cerita dan filosofi di balik kain Sasirangan, dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, langsung kepada para murid di Tainan", ujar Sandi.
Para murid Houbi Junior High School tampak menyimak dengan penuh minat. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berinteraksi langsung dan berfoto bersama Sandi yang bangga memegang selembar kain Sasirangan. Sandi Agustinus juga menyampaikan apresiasinya kepada organisasi komunitas yang telah mendukung acara ini. "Kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan lancar tanpa bantuan dan fasilitasi dari Pemerintah Kota Banjarmasin dan Bank Kalsel serta Kerukunan Bubuhan Banjar di Taiwan (KBB Taiwan). Saya sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak dalam mempromosikan budaya Banjar di Taiwan", tambahnya.
Sambutan positif tidak hanya datang dari murid, tetapi juga dari pimpinan sekolah. Kepala Sekolah Houbi Junior High School menyatakan antusiasmenya dan harapan untuk kolaborasi di masa depan. Beliau mengungkapkan keinginan kuat adanya interaksi berkelanjutan antara murid Taiwan dan murid di Indonesia, khususnya di Banjar, untuk saling bertukar budaya dan bahasa.
"Kami sangat terbuka untuk menjajaki program lanjutan", ujar Kepala Sekolah. "Baik itu melalui program pertukaran pelajar di masa depan atau melalui kelas bersama secara online (joint online class) agar siswa kami bisa saling belajar", tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menumbuhkan pemahaman, apresiasi lintas budaya, dan potensi kolaborasi pendidikan yang lebih erat antara Indonesia dan Taiwan. (MG)


0Komentar