IKN-Seram Bagian Barat – Anwar Tiha asal Fraksi PDI Perjuangan, Anggota DPRD Seram Bagian Barat, Maluku dalam sambutannya menekankan di tengah dinamika zaman yang semakin kompleks, masyarakat membutuhkan lebih dari sekadar wacana dan janji. Mereka menuntut aksi konkret, kerja nyata yang berlandaskan prinsip dan nilai yang kuat. Kerja nyata bukan hanya tentang melakukan sesuatu, tetapi tentang melakukan hal yang benar, dengan cara yang benar, untuk tujuan yang benar.
Inilah esensi dari prinsip kerja nyata yang membumikan niat baik menjadi tindakan yang memberi dampak langsung bagi kesejahteraan bersama. dalam menjalankan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah kita harus betul-betul melakukan fungsi pengawasan agar berjalan tepat sasaran dan lebih mengedepankan kepentingan kesejahteraan masyarakat.
Prinsip kerja nyata tidak lahir dari asumsi atau ambisi pribadi semata. Tapi tumbuh dari pemahaman yang dalam terhadap kebutuhan riil masyarakat. Oleh karena itu, mendengar, berdialog dan hadir di tengah masyarakat menjadi langkah penting. Hal seperti ini menekankan pentingnya empati dan observasi lapangan, agar setiap tindakan yang kita diambil benar-benar menjawab permasalahan konkret, bukan sekadar proyek pencitraan.
Jangan melakukan kegiatan yang hanya bersifat seremonial atau simbolik tanpa hasil yang jelas. Setiap program, kebijakan, atau kegiatan harus dirancang dengan indikator keberhasilan yang terukur, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Prinsip ini menuntut akuntabilitas dan mendorong evaluasi berkala untuk memastikan bahwa tujuan program benar-benar tercapai dan tepat sasaran.
Anwar Tiha mengatakan kerja yang tidak didasarkan pada kebutuhan nyata ditengah masyarakat hanya akan menghasilkan kegiatan seremonial yang menghabiskan anggaran tanpa memberikan dampak signifikan. Masyarakat sekarang membutuhkan solusi atas permasalahan mereka yaitu akses pendidikan, kesehatan yang terjangkau, lapangan kerja, air bersih, dan infrastruktur dasar. Ketika kerja yang dilakukan tidak mampu menjawab hal-hal tersebut, maka kerja itu kehilangan makna sosialnya

0Komentar