IKN-Bogor – Dalam memperingati Hari Jantung Sedunia 2025, Yayasan Amanah Kota Bogor, sabtu (29/09/25) menghelat talk show di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kota Bogor, dihadiri Walikota Bogor Dedie A Rachim, seluruh OPD, Para Direktur RS, seluruh Camat dan Lurah Se-Kota Bogor, Jawa Barat.
Walikota Bogor Dedie A Rachim dalam sambutannya, diantaranya secara global Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti penyakit jantung, diabetes melitus, kanker dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) menjadi penyebab utama kematian global.
World Health Organization (WHO) tahun 2022 mencatat sekitar 74 persen kematian di dunia disebabkan PTM dengan lebih dari 41 juta jiwa setiap tahunnya, lebih memprihatinkan 17 juta kematian terjadi pada usia dibawah 70 Tahun, terutama dikalangan berpenghasilan rendah dan menengah.
Penyebab utama PTM adalah gaya hidup yang tidak sehat, pola makan buruk, merokok dan menkonsumsi alkohol berlebihan. Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan prevalensi penyakit jantung mencapai 0.85 persen dengan penyakit jantung koroner sebagai penyumbang terbesar.
Sebanyak 50 persen penderita penyakit jantung koroner beresiko tinggi mengalami henti jantung mendadak dan biaya pengobatan mencapai Rp 17.6 Triliun. Dikota Bogor kasus penyakit jantung meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir. Data Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Tahun 2022 tercatat 3.593 kasus kematian 125 jiwa meningkatkan lagi menjadi 5761 kasus dan 196 kematian pada 2023, sedangkan 7103 kasus dengan 309 kematian pada 2024.
Sementara Mulyadi mewakili Ketua Yayasan Amanah Masyarakat Kota Bogor (AMKB) Kartika Sari, menjelaskan untuk meningkatkan pencegahan penyakit dan mengubah pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan bergizi, beraktifitas fisik dan memeriksa kesehatan secara berkala.
Lebih lanjut Mulyadi mengatakan dalam talk show menghadirkan narasumber, dr. Tengku M Budiansyah dari RS Siloam, dr. Ria Aprilianti dari Dinas Kesehatan Kota Bogor dan dr. Rozaqi dari BPJS Kesehatan. (Dewa)

0Komentar