GpGiTSWiBSCpBSA6BSriTfdoGd==
Light Dark
Aliansi Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat Lombok Tengah Bersatu Tuntut Pemerintah Kebijakan Harus Pro Rakyat

Aliansi Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat Lombok Tengah Bersatu Tuntut Pemerintah Kebijakan Harus Pro Rakyat

×

IKN-Lombok Tengah – Demonstrasi adalah aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk menyampaikan pendapat, tuntutan, aspirasi atau protes terhadap suatu kebijakan pemerintah, tindakan, atau situasi tertentu yang dilakukan di tempat umum, seperti jalan, lapangan, atau gedung pemerintahan.

Tujuan demonstrasi ini adalah untuk menyampaikan pendapat, menuntut perubahan, mengawal kebijakan serta meluruskan kebenaran yang ada guna untuk menciptakan pemerintahan yang harmonis, bersih dan mendapatkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hari ini, senin (01/09/25), di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat terjadi demonstrasi dari berbagai elemen seperti aliansi mahasiswa Lombok Tengah, pemuda, organisasi kepemudaan (OKP) serta masyarakat Lombok Tengah guna menyuarakan aspirasinya yang selama ini dibungkam oleh pemerintah. 

Unjuk rasa ini dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat, mahasiswa dan organisasi sipil untuk menyampaikan tuntutan terkait kebijakan pemerintah dan hak-hak rakyat yang titik aksinya mulai dari resort Lombok Tengah kemudian menuju ke kantor DPRD Lombok Tengah. Ratusan massa aksi selanjutnya meminta untuk seluruh anggota DPRD Lombok Tengah untuk keluar menemui massa. 

Salah satu anggota dewan, Ahmad Syamsul Hadi yang pertama menemui massa aksi kemudian diikuti oleh puluhan  dewan yang keluar dari ruangan masing-masing untuk menemui massa walaupun yang hadir hanya 50% akan tetapi bisa datang berhadapan secara langsung di hadapan para massa aksi hari ini.

Selain itu, Bupati Lombok Tengah H. Lalu Pathul Bahri, S.IP., M.AP dan Wakil Bupati Lombok Tengah Drs. H. M. Nursiah, S.Sos.I., M.Si didampingi oleh Ketua DPRD Kabupaten Lombok Tengah dan Kapolres serta yang lain juga turut menemui massa aksi. 


Pada saat itu suasana demontrasi berlangsung dengan kondusif, aman dan lancar akan tetapi massa aksi sempat kecewa dengan anggota DPRD Lombok Tengah yang tidak keluar menemui massa termasuk tak ada satupun anggota DPRD Lombok Tengah dari perwakilan perempuan. 

Ketua DPRD Lombok Tengah kemudian menjelaskan kepada massa aksi bahwa anggota DPRD Lombok Tengah yang tak hadir ada yang sudah meninggal dunia yang sedang proses PAW, ada yang sedang di rumah sakit sebab orang tuanya sakit dan ada yang sedang dalam perjalanan.

Gerakan mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya tidak hanya terjadi di Kabupaten Lombok Tengah akan tetapi diseluruh penjuru Indonesia. Aliansi mahasiswa dan rakyat Lombok Tengah, merupakan gabungan  Himpunan Mahasiswa Tatas Tuhu Trasna Lombok Tengah (HIMASTA), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Lombok Tengah, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesi (GMNI) Lombok Tengah dan aliansi pemuda dari sejumlah kecamatan yang ada di Lombok Tengah. 

Menurut koordinator lapangan, dalam demonstrasi itu ia menegaskan bahwa peristiwa sosial politik yang sedang terjadi saat ini merupakan permulaan dari gerakan panjang mahasiswa dan rakyat Lombok Tengah untuk mengawal kebijakan pemerintah yang tidak pro kepentingan rakyat. Rakyat sudah bosan dengan kebijakan pemerintah yang menindas rakyatnya sendiri. 

Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Lombok Tengah akan terus melakukan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah dan DPR yang dinilai tidak mencerminkan perlindungan dan empati kepada persoalan rakyat yang semakin terdesak oleh persoalan ekonomi dan lapangan kerja yang menghimpit. 

Maka itu, Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Lombok Tengah, mendesak dan menuntut :

  1. Menolak tegas RUU KUHAP yang akan melegitimasi kesewenangan aparat untuk melakukan represifitas.
  2. Hentikan segala bentuk represifitas dan intimidasi aparat penegak hukum terhadap massa aksi.
  3. Meminta Kepolisian Republik Indonesia untuk menindak dan menghukum pelaku penabrak pengemudi Ojol.
  4. Bebaskan semua aktivis atau massa aksi yang sedang di tahan di seluruh Indonesia.
  5. Meminta untuk segera copot Kapolri Listyo Sigit Prabowo. 
  6. Transparan dalam mengelola anggaran.
  7. Meminta cek kembali program MBG yang masih belum jelas. 
  8. Meminta DPRD Lombok Tengah untuk segera menindak lanjuti point tuntutan massa aksi. 

Oleh karena itu, Bupati Lombok Tengah menyampaikan serta mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa atas demontrasi yang berlangsung dengan damai. Dan semuanya telah menerima aspirasi mahasiswa semua tadi hingga Aspirasi tambahan seperti perbaikan penerangan jalan, jalan rusak, kenaikan gaji guru serta yang lainnya. Selanjutnya aspirasi ini akan disinergikan dengan DPRD Kabupaten Lombok Tengah dan berharap semua pihak menjaga keamanan serta ketertiban di Lombok Tengah.(Hamdiono)

0Komentar