GpGiTSWiBSCpBSA6BSriTfdoGd==
Light Dark
Tim KKN 37 dan Warga Simbang Kulon Gagas Inovasi Pembakaran Sampah Minim Asap

Tim KKN 37 dan Warga Simbang Kulon Gagas Inovasi Pembakaran Sampah Minim Asap

×

IKN-Pekalongan – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Kelompok 37 melaksanakan kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah dengan tema “Langkah Kecil untuk Bumi: Inovasi Pembakaran Sampah Minim Asap.” Acara ini diadakan di rumah Tarsan Kholidin, Ketua RT 22, Kelurahan Simbang Kulon, Pekalongan, Jawa Tengah dan dihadiri oleh warga setempat, mahasiswa KKN, serta tokoh masyarakat, jumat (15/08/25) pukul 19.30 WIB. 

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Rudi Hanama, pengelola sampah organik, dan Rafli Maulana Ishak, perwakilan dari KKN Kolaborasi Kelompok 37. Dalam pemaparannya, Rudi menjelaskan tentang pengelolaan sampah organik melalui budidaya lalat BSF (Black Soldier Fly) atau maggot. Ia menekankan pentingnya pendekatan ramah lingkungan dan nilai ekonomis yang dapat diperoleh. “Sampah organik yang sering kita anggap sebagai masalah, sebenarnya bisa menjadi berkah jika diolah dengan benar. Maggot mampu menguraikan sampah lebih cepat dan dapat dijadikan pakan ternak yang bernilai jual”, ungkapnya.

Selanjutnya, Rafli Maulana Ishak mempresentasikan gagasan kelompoknya untuk membuat "Rocket stove", sebuah tungku sederhana yang dapat digunakan warga untuk membakar sampah dengan meminimalkan asap. Rafli menjelaskan, “Rocket stove ini tidak hanya berfungsi untuk mengurangi polusi asap, tetapi juga merupakan bentuk inovasi yang dapat diterapkan langsung di rumah tangga. "Harapan kami, warga dapat mempraktikkan ini agar pembakaran sampah tidak lagi mengganggu kesehatan dan lingkungan sekitar”, ucapnya. 

Kegiatan ini berlangsung dalam suasana hangat, dengan sesi tanya jawab yang aktif. Warga mengajukan pertanyaan mengenai cara praktis memisahkan sampah, peluang memasarkan hasil olahan maggot, serta teknis pembuatan rocket stove. Diskusi ini menunjukkan kesadaran masyarakat bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari setiap rumah tangga.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin menyadari bahwa langkah kecil yang diambil dalam pengelolaan sampah dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan. Dengan kolaborasi yang solid, lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan dapat terwujud di Simbang Kulon. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi sederhana dapat memperbaiki kualitas hidup dan lingkungan masyarakat. (MMP)

0Komentar