GpGiTSWiBSCpBSA6BSriTfdoGd==
Light Dark
Pendidikan Spiritual Dalam Praktik: Mahasiswa KKN Nusantara 2025 Adakan Workshop Tajhizul Janaiz

Pendidikan Spiritual Dalam Praktik: Mahasiswa KKN Nusantara 2025 Adakan Workshop Tajhizul Janaiz

×

IKN-Yogyakarta – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai tata cara pengurusan jenazah dalam Islam, Mahasiswa KKN Nusantara 2025 Kelompok 6 Semaken Tiga mengadakan workshop bertajuk "Tajhizul Janaiz". Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang proses pengurusan jenazah sesuai dengan syariat Islam serta membekali peserta dengan keterampilan praktis yang diperlukan dalam situasi tersebut.

Workshop ini dilaksanakan pada hari selasa (05/08/25) pukul 19.30 WIB, di Masjid Al Falah Semaken Tiga. Acara ini dihadiri oleh masyarakat umum serta para tokoh setempat, menciptakan suasana yang kondusif untuk diskusi dan pembelajaran bersama. Kegiatan ini dipandu oleh Edy Sugito dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kalibawang, merupakan narasumber berpengalaman dalam bidang pengurusan jenazah. Beliau membahas berbagai aspek penting, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan pengurusan jenazah, sehingga peserta dapat memahami setiap langkah dengan baik.

Kepala Padukuhan, Wasito memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa sangat mengapresiasi kegiatan workshop Tajhizul Janaiz ini. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tata cara pengurusan jenazah sesuai dengan ajaran Islam.

Penanggung Jawab Acara (PJA), Mhd Muslimin Pulungan mengatakan bahwa workshop ini merupakan manifestasi dari nilai-nilai syariat dan tauhid yang agung. Pengurusan jenazah bukan hanya rutinitas ritual semata, tetapi juga merupakan kewajiban moral dan spiritual kita sebagai umat Islam. Dengan kegiatan ini, kita dapat menjalankan kewajiban kita sebagai umat Muslim dengan lebih baik serta memperkuat rasa saling peduli dalam bermasyarakat.

Dalam pemaparannya, Edy Sugito menekankan pentingnya memahami pengurusan jenazah sebagai bagian dari ajaran Islam yang lebih luas. Dengan mengutip firman Allah, "Kullu nafzin zaiqotul maut", agar semuanya dapat merenungkan bahwa kematian adalah kenyataan yang tidak dapat dihindari dan pengurusan jenazah merupakan salah satu cara untuk menghormati orang yang telah tiada.

Ia secara interaktif menjelaskan dan mendemonstrasikan tahapan pengurusan jenazah secara rinci dengan menggunakan boneka manusia sebagai objek praktik, dimulai dari proses memandikan, pengkafanan, hingga penguburan, yang masing-masing memiliki rukun dan syarat yang harus dipenuhi. Penjelasan ini tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga mengandung nilai-nilai etika dan moral yang mendalam seperti empati, penghormatan dan kepedulian terhadap sesama. Ini mencerminkan ajaran Islam yang menekankan pentingnya akhlak baik dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam menghadapi kematian.

Narasumber juga menyoroti aspek sunnah dan adab yang perlu diperhatikan dalam proses pengurusan jenazah. Hal ini menunjukkan bahwa pengurusan jenazah bukan hanya sekadar serangkaian tindakan fisik tetapi juga merupakan manifestasi dari nilai-nilai spiritual yang harus dihayati oleh setiap individu. Dengan memahami tata cara yang benar, peserta diharapkan dapat melaksanakan kewajiban ini dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, sehingga dapat memberikan ketenangan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Pemaparan ini juga relevan dengan konsep pendidikan spiritual yang menjadi fokus workshop. Dengan menanamkan pemahaman yang benar tentang pengurusan jenazah, diharapkan peserta tidak hanya mendapatkan keterampilan praktis, tetapi juga meningkatkan kesadaran spiritual mereka. Ini sangat penting dalam konteks pendidikan karakter, di mana nilai-nilai luhur dalam Islam dapat menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga berakhlak mulia dan peduli terhadap sesama.

Dengan demikian, kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar pelatihan teknis. Ini adalah upaya untuk membangun masyarakat yang lebih sadar akan tanggung jawab sosial dan spiritual, yang pada gilirannya dapat memperkuat kohesi sosial dan empati di antara anggota masyarakat. Pemahaman mendalam tentang tata cara pengurusan jenazah menjadi jembatan untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif, di mana setiap individu merasa terhubung dan bertanggung jawab satu sama lain dalam menghadapi tantangan kehidupan.

KKN Nusantara 2025 Kelompok 6 Semaken Tiga meyakini bahwa pendidikan spiritual adalah bagian integral dalam membentuk karakter individu dan masyarakat. Melalui workshop ini, diharapkan peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sosial. 

Menghadapi situasi kehidupan yang seringkali sulit, pemahaman yang mendalam tentang tata cara pengurusan jenazah dapat membantu individu dan masyarakat untuk menghadapi kehilangan dengan lebih baik, serta menjalankan proses tersebut dengan penuh hormat sesuai dengan ajaran Islam. Acara ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan spiritual dan sosial di masyarakat. Dengan demikian, generasi muda diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian dalam komunitas mereka, menciptakan lingkungan yang lebih saling mendukung dan memahami.

Melalui peningkatan kesadaran ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi tantangan kehidupan, memperkuat ikatan sosial, dan membangun masyarakat yang saling peduli, terutama dalam menghadapi momen-momen sulit seperti kehilangan. "Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi generasi mendatang untuk lebih terlibat dalam kegiatan sosial yang bermanfaat, serta memahami pentingnya tanggung jawab spiritual dalam kehidupan sehari-hari", tutup Ahmad Yahya Alchilma, Divisi Acara KKN Nusantara kelompok 6. (MMP)

0Komentar