IKN-Kulonprogo – Dalam rangka mengatasi penyalahgunaan narkoba yang semakin meresahkan di Indonesia, Mahasiswa KKN Nusantara Kelompok 6 melaksanakan program sosialisasi anti narkoba pada ahad (27/07/25) di halaman rumah Kepala Dusun Semaken 3, Banjararum, kalibawang Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan pemuda melalui peningkatan kesadaran serta pengetahuan mengenai bahaya narkoba dan dampak negatifnya terhadap individu dan masyarakat.
Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), melalui Deputi Bidang Pencegahan, BNN telah melaksanakan program advokasi yang tidak hanya bersifat informatif tetapi juga berfokus pada transformasi perilaku dan pola pikir, khususnya di kalangan generasi muda. Survei penyalahgunaan narkotika tahun 2023 menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kategori "pernah pakai" di kalangan kelompok umur 15-24 tahun, dari 1,44% pada 2021 menjadi 1,52% pada 2023. Angka ini mencerminkan urgensi untuk meningkatkan upaya pencegahan, mengingat pemuda merupakan generasi penerus yang akan menentukan arah pembangunan bangsa Indonesia di masa depan.
Inisiatif ini juga sejalan dengan Rencana Strategis (Renstra) BNN 2025-2029 yang menetapkan sasaran untuk menurunkan prevalensi penyalahgunaan narkotika dari 1,73% pada 2024 menjadi 1,60% pada 2029. Renstra ini mengidentifikasi empat isu strategis: pertahanan dan keamanan, pembangunan manusia, kolaborasi antar-stakeholders, dan kapabilitas kelembagaan. Dengan demikian, diharapkan dapat mendorong Indonesia menuju kondisi bebas narkoba yang berkelanjutan dan berdaya tangkal terhadap ancaman narkotika.
Kegiatan sosialisasi ini terdiri dari empat komponen utama yang dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada peserta:
1. Seminar Edukasi
Kegiatan ini melibatkan penyampaian materi oleh narasumber berpengalaman di bidang Penyuluh Narkoba Ahli Muda (BNNP DIY). Materi mencakup berbagai aspek, seperti jenis-jenis narkoba, efek jangka pendek dan panjang, serta dampak sosial dan emosional yang ditimbulkan. Pendekatan berbasis data dan penelitian terkini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam dan relevan bagi peserta.
2. Diskusi Interaktif
Sesi ini bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif pemuda. Melalui sesi tanya jawab, peserta diharapkan dapat berbagi pengalaman serta mendapatkan klarifikasi langsung dari ahli. Diskusi ini memberikan ruang bagi pemuda untuk mengemukakan pendapat dan solusi yang dianggap relevan dalam konteks lokal, sehingga menciptakan dialog konstrukti.
3. Workshop
Pelatihan keterampilan dirancang untuk menciptakan kegiatan positif sebagai alternatif dari perilaku negatif. Dalam workshop ini, pemuda diajarkan cara-cara produktif untuk mengisi waktu luang, seperti kegiatan olahraga, seni, dan kewirausahaan. Dengan memberikan alternatif yang konstruktif, diharapkan dapat mengurangi risiko penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda.
4. Ikrar dan Tanda Tangan Komitmen Melawan Penyalahgunaan Narkoba
Sebagai simbol komitmen bersama, para peserta diminta untuk berikrar dan menandatangani pernyataan komitmen melawan penyalahgunaan narkoba, yang diharapkan dapat memperkuat tekad mereka untuk mencegah masalah ini di komunitas.
Ketua panitia, Awalia Anzilni, mengungkapkan, "Inisiatif ini bukan hanya sekadar sosialisasi, tetapi merupakan sebuah panggilan untuk bertindak. Dengan memberdayakan pemuda, kita tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif yang diperlukan untuk menghadapi tantangan penyalahgunaan narkoba. Kami berharap bahwa setiap peserta dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, membawa semangat positif dan tanggung jawab untuk melawan penyalahgunaan narkoba".
Melalui kegiatan ini, diharapkan pemuda di Dusun Semaken 3 dapat memahami bahaya narkoba dan berperan aktif dalam kampanye pencegahan di komunitas mereka. "Kami percaya bahwa pemberdayaan pemuda adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif," ujar Mhd Muslimin Pulungan, anggota KKN. Dengan meningkatnya kesadaran dan pengetahuan, diharapkan angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda dapat dikurangi secara signifikan.
Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam memberdayakan pemuda dan mengurangi prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Kami mengajak semua elemen masyarakat—termasuk pemerintah, orang tua, dan tokoh masyarakat—untuk bersinergi dalam mendukung upaya ini demi masa depan yang lebih baik dan bebas dari narkoba. Dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global. (MMP)
0Komentar