GpGiTSWiBSCpBSA6BSriTfdoGd==
Light Dark
Pasien RSUP Kandou Manado Meninggal Diduga Karena Tidak Diberi Tindakan Operasi

Pasien RSUP Kandou Manado Meninggal Diduga Karena Tidak Diberi Tindakan Operasi

×

IKN-Manado – Karena tidak adanya tindakan kepada pasien yang membutuhkan operasi bedah membuat pasien tersebut meninggal dunia. Sebelum meninggal keluarga sempat menceritakan kronologinya di media sosial bahwa sudah dua bulan pasien tidak mendapatkan tindakan padahal keadaannya semakin parah jika ditanyakan selalu mendapatkan jawaban kalau alat tersebut sudah rusak sejak tiga minggu yang lalu belum bisa diperbaiki hingga sekarang.

Diketahui sejak pasien tersebut membutuhkan tindakan operasi pihak rumah sakit yang bertanggung jawab mengoperasionalkan alat bedah tersebut tidak berupaya langsung memperbaiki atau mengganti alat yang rusak itu agar pasien mendapatkan penanganan operasi dengan segera sehingga operasional pelayanan RSUP Kandou menjadi buruk dan pasien yang membutuhkan tindakan hanya dibiarkan terbaring dengan menggunakan oksigen yang membuat kondisinya semakin hari semakin parah hingga mencapai dua bulan dimana kondisinya sudah tidak ada harapan lagi.

Tidak tahan dengan perlakuan seperti itu seorang ibu menangis di RSUP Kandou Manado, seperti pada video yang diunggah oleh akun Lambe Kawanua yang menunjukkan bahwa ibu tersebut menangis sampai tersungkur dilantai rumah sakit yang dirangkul oleh keluarganya sambil menangis berteriak-teriak mengungkapkan kekecewaan dan kepedihannya kepada pihak rumah sakit, video itu menjadi viral pada kamis (05/06/25) dan mendapatkan kritikan dari ribuan warga Sulawesi Utara, LSM Inakor Sulut, LSM PAMI-P, bahkan anggota DPRD Kota Manado. 

Dilansir dari pemberitaan di beberapa media online bahwa LSM menilai tangisan ibu itu adalah jeritan publik yang selama ini tidak terdengar karena kegagalan manajemen RS dalam menjamin hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermartabat. Kritikan dari masyarakatpun mengarah pada buruknya sistem pelayanan di RS tersebut yang merupakan rumah sakit rujukan di Sulawesi Utara.

Masyarakat kini menantikan respon cepat dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Mereka berharap pemerintah tidak hanya memberi perhatian sesaat, tetapi juga melakukan reformasi menyeluruh agar kasus serupa tidak kembali terulang dan korban tidak terus bertambah.

Atas aspirasi masyarakat tersebut anggota DPRD Kota Manado turun tangan dan mengatakan pada media bahwa Anggota Dewan, Monica Tambajong akan mengkoordinasikan ini dengan pihak RS. Setelah ditegur oleh anggota DPRD Kota Manado barulah pihak RS memberikan klarifikasi kalau alat tersebut sudah siap untuk digunakan. Namun pasien yang dibiarkan tanpa operasi sampai keadaannya semakin parah hingga pada kamis (06/06/25) kondisinya sudah tidak tertolong lagi dan itu sudah tepat mencapai dua bulan kemudian diviralkan. Menurut informasi bahwa pasien meninggal pada sabtu (07/06/25). (MRI)

0Komentar