IKN-Mandailing Natal – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mandailing Natal sukses melaksanakan kegiatan "Tadabbur Alam dan Sekolah Filsafat: Mengenal Alam, Mengenal Diri: Sebuah Perjalanan Filsafat" di Villa Tusam Sopotinjak. Acara berlangsung dari 30 Mei hingga 1 Juni 2025 dan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum HMI Cabang Mandailing Natal, Sumatera Utara. Kegiatan ini bertujuan memperkuat ukhuwah Islamiah serta meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan kader.
Dalam sambutannya, Ketua Umum HMI Cabang Mandailing Natal, Sonjaya Rangkuti, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai platform untuk mendalami pemikiran filsafat dan mempererat hubungan antara kader dengan alam. "Kegiatan ini merupakan wadah bagi kita untuk menggali pemikiran filsafat dan menjalin ikatan yang lebih erat dengan alam dan sesama, serta berkontribusi di tengah masyarakat", ujarnya.
Pernyataan ini mencerminkan komitmen HMI dalam menciptakan generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak dan peduli terhadap lingkungan.
Ketua Bidang Pengembangan Anggota (PA), Abdul Haris Nasution, menambahkan, "Kegiatan ini bukan hanya eksplorasi fisik, tetapi juga perjalanan batin dan intelektual. Kami berharap acara ini dapat mempererat silaturahmi di HMI Cabang Mandailing Natal dan menawarkan kedamaian serta kebijaksanaan dari alam".
Ketua Kohati HMI Cabang Mandailing Natal, Purnama Meilandari, S.Pd, juga memberikan pernyataan yang relevan. "Saya melihat bahwa kader HMI cenderung berpikir praktis dalam memahami ilmu. Dengan adanya kegiatan ini, kami berupaya mewadahi kader untuk memahami ilmu secara radikal dan kritis, sehingga mereka dapat memaknai kehidupan melalui keseimbangan dengan alam".
Acara dilanjutkan dengan seminar publik yang menghadirkan tiga pemateri ahli, masing-masing membawa perspektif yang saling melengkapi. Agusman S.P., M.Sc., Ketua Balai Taman Nasional Batang Gadis Mandailing Natal, dalam presentasinya mengenai "Perspektif Sosial Politik dalam Menjaga Kedaulatan Keanekaragaman Hayati Nasional pada Taman Nasional Batang Gadis (TNBG)", menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Ia juga menyoroti potensi TNBG sebagai destinasi wisata yang berkembang. "Dengan pengelolaan yang baik, TNBG dapat menjadi magnet pariwisata yang mendatangkan keuntungan ekonomi dan meningkatkan kesadaran akan pelestarian lingkungan", jelasnya.
Brigadir Ridwan Harun, S.H., membahas tema "Relevansi Antara Manusia dan Alam tentang Keamanan dalam Menjaga Harmoni Sosial di Batang Natal". Ia menekankan hubungan simbiotik antara manusia dan alam sebagai kunci stabilitas sosial. "Kesejahteraan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, kita perlu menjaga kedua aspek ini secara bersamaan", tegasnya.
Husni Ismail, S.Pd., M.A., mengajak peserta untuk merenungkan jati diri melalui tema "Mengenal Tuhan, Mengenal Alam, Mengenal Diri: Sebuah Perjalanan Filsafat". "Mengenal alam adalah bagian dari mengenal diri dan Tuhan," ujarnya, mendorong peserta berpikir kritis tentang hubungan mereka dengan lingkungan dan pencipta.
Setelah seminar, kegiatan dilanjutkan dengan senam pagi bersama di halaman Villa Tusam, memperkuat kebersamaan antar peserta.
Di siang hari, trekking di Taman Nasional Batang Gadis memberikan pengalaman mendalam tentang keindahan alam, termasuk eksplorasi di Jembatan Putar dan trekking ke Danau Godang. TNBG, sebagai wilayah kaya keanekaragaman hayati, memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik wisata yang berkelanjutan.
Kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan rasa cinta terhadap alam dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. "Kami mengajak generasi muda untuk lebih mencintai dan menjaga warisan alam kita", tutup Haris. (Mhd Muslimin)
0Komentar