IKN-Tasikmalaya – Pimpinan Daerah (PD) Himpunan Mahasiswa (Hima) Persatuan Islam (Persis) Tasikmalaya Raya menggelar pertemuan istimewa bersama salah satu tokoh nasional Hima Persis, Kang Lamlam Pahala yang merupakan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Hima Persis, ahad (01/06/25). Acara ini berlangsung khidmat dan penuh gagasan transformatif dengan mengangkat tema besar "Relevansi Ulul Albab dengan konsep negara".
Dalam sambutannya, Sayyid Shalahudin selaku Ketua PD Hima Persis Tasikmalaya Raya menegaskan bahwa saat ini adalah masa Hima Persis harus mampu tampil sebagai kekuatan pemersatu dan penggerak perubahan sosial-politik yang konstruktif. "Kita hidup di zaman yang menuntut kita untuk tidak hanya merangkul, tapi juga memikul. Hima Persis harus hadir sebagai wadah yang terbuka dan bersinergi dengan berbagai unsur dan stakeholder demi mewujudkan cita-cita kolektif kewarganegaraan dan arah perubahan iklim politik nasional yang sehat", ujarnya.
Pertemuan yang berlangsung di Sekretariat PD Persis Tasikmalaya itu juga menjadi momentum silaturahmi dan apresiasi kepada para tokoh pendukung yang telah ikut menyukseskan acara, termasuk jajaran Majelis Presidium (Ikatan Alumni Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam) IKAHIMAPI, Majelis Penasihat Organisasi dan Pimpinan Wilayah Hima Persis Jawa Barat.
Kang Lamlam Pahala dalam penyampaiannya memberikan refleksi mendalam tentang pentingnya membangun kesadaran politik berbasis nilai-nilai ulul albab. "Ulul Albab dalam Al Quran adalah mereka yang mampu berpikir mendalam dan menjadikan ilmu sebagai basis perubahan. Sama halnya yang sudah dikisahkan dalam Al Quran, tentang bagaimana cara pemberesan masalah yang dicontohkan oleh nabi Yusuf AS. Dalam konteks Hima Persis, politik bukan soal kekuasaan semata, tapi soal keberpihakan terhadap nilai, moralitas dan keberlangsungan masa depan bangsa", jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa politik yang dibangun Hima Persis harus sejalan dengan Trilogi Hima Persis, yaitu kepemimpinan intelektual, transformasi sosial, perubahan iklim politik. Politik bukan dijadikan alat kompromi nilai, melainkan wahana untuk memperjuangkan nilai-nilai itu sendiri.
Acara tersebut ditutup dengan diskusi terbuka dan refleksi bersama kader-kader Hima Persis Tasikmalaya Raya. Diskusi berjalan dinamis, menggambarkan gairah intelektual dan semangat kolektif untuk membawa Hima Persis tampil lebih progresif, strategis dan berdampak luas di masa depan.
“Ini bukan hanya pertemuan tapi awal dari gerakan baru. Hima Persis harus mampu berdiri di tengah arus, menguatkan akar, dan menjemput perubahan dengan penuh keberanian dan integritas”, pungkas Sayyid Ketua PD Hima Persis Tasikmalaya Raya di akhir acara. (DWF)
0Komentar