GpGiTSWiBSCpBSA6BSriTfdoGd==
Light Dark
Asril Fauzi Terpilih Jadi Formatur Ketua Umum HMI Komisariat Tarbiyah STAIN Madina

Asril Fauzi Terpilih Jadi Formatur Ketua Umum HMI Komisariat Tarbiyah STAIN Madina

×


IKN-Mandailing Natal – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah STAIN Mandailing Natal, Sumatera Utara menggelar Rapat Anggota Komisariat (RAK) Ke-X. Kegiatan ini merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat komisariat yang dihadiri oleh anggota serta pengurus dengan antusiasme tinggi.

Dalam RAK Ke-X yang berlangsung pada jumat (27/06/25) di Sekretariat HMI Cabang Mandailing Natal, Asril Fauzi terpilih sebagai Formatur Ketua Umum untuk periode 2025-2026, didampingi oleh Mide Formatur I Muhammad Aji dan Mide Formatur II Rahma Safitri. Pemilihan ini bukan hanya sekadar pergantian kepemimpinan tetapi juga refleksi atas perjalanan dan dinamika organisasi yang telah dilalui.

Tema yang diusung, "Reaktualisasi Kepemimpinan Komisariat Dengan Semangat Juang Kader Untuk Membangun Eksistensi dan Kebermanfaatan HMI", menjadi landasan dalam diskusi dan evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menggugah kesadaran kader akan pentingnya kontribusi nyata dalam masyarakat, serta menegaskan komitmen HMI dalam mencetak pemimpin yang cerdas, kritis, visioner, dan berintegritas.

RAK ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan sebuah forum intelektual yang memberikan ruang bagi anggota untuk berefleksi, mengevaluasi, dan merumuskan langkah-langkah strategis bagi kemajuan organisasi. Dalam suasana yang dinamis, anggota diajak untuk berpikir kritis dan berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi, serta mencari solusi inovatif. 

Sebagai Formatur Ketua Umum terpilih, Asril Fauzi telah merencanakan beberapa langkah strategis untuk meningkatkan eksistensi HMI, antara lain:

1. Penguatan kaderisasi, yaitu mengembangkan program pelatihan dan pendidikan bagi kader untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan dan intelektual. Ini termasuk penyelenggaraan lokakarya dan pelatihan yang berfokus pada keterampilan praktis dan pengetahuan teoritis.

2. Kolaborasi dengan organisasi, yaitu membangun kemitraan dengan berbagai organisasi dan komunitas untuk memperluas jaringan serta meningkatkan dampak sosial. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi dalam menyelesaikan berbagai masalah sosial.

3. Program pengabdian masyarakat, yaitu mengimplementasikan kegiatan yang langsung berkontribusi kepada masyarakat seperti program kesehatan, pendidikan dan lingkungan, untuk meningkatkan kebermanfaatan HMI.

4. Diskusi dan forum ilmiah, yaitu mengadakan forum diskusi dan seminar yang melibatkan akademisi, praktisi, dan masyarakat. Ini tidak hanya menciptakan ruang dialog yang produktif, tetapi juga memperkuat posisi HMI sebagai pusat pemikiran dan inovasi.

5. Inovasi digital,yaitu memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menyebarkan informasi, mengedukasi masyarakat dan menarik minat generasi muda untuk bergabung. Ini termasuk penggunaan platform online untuk pelatihan dan seminar.

6. Peningkatan eksistensi di kampus, yaitu mengadakan kegiatan yang melibatkan mahasiswa, seperti seminar, workshop dan lomba-lomba, untuk meningkatkan partisipasi dan keaktifan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa memiliki dan keterlibatan mahasiswa dalam organisasi.

Adapun rencana ini, Asril Fauzi berharap dapat membawa HMI Komisariat Tarbiyah menjadi lebih relevan dan berpengaruh dalam perkembangan sosial dan intelektual di masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang siap meneruskan estafet perjuangan intelektual muslim.

Dengan semangat juang dan komitmen yang tinggi, HMI Komisariat Tarbiyah STAIN Mandailing Natal bertekad untuk terus berkontribusi positif bagi masyarakat, membangun eksistensi dan meningkatkan kebermanfaatan HMI. Kepemimpinan Asril Fauzi dan jajarannya diharapkan dapat membawa angin segar bagi organisasi ini serta mendorong kader untuk berperan aktif dalam setiap aspek pembangunan baik di lingkungan kampus maupun masyarakat luas. 

Dengan demikian, HMI diharapkan tidak hanya menjadi wadah bagi mahasiswa tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi signifikan dalam membangun masyarakat yang lebih baik. (MMP)

0Komentar