IKN-JAKARTA – Pada 17 Januari 2025 Ketua Himpunan Pedagang Sulawesi-Kalimantan (HIPSIK) Dan Insiator Forum Kerukunan Keluarga Tolitoli(FKKT) Se-Kalimantan Sulaeman Pajalani, melakukan audiensi dengan Menteri Hukum RI,DR Supratman Andi Agtas, SH., MH, di kantor Kementerian Hukum RI, Jl. HR Rasuna Said, pada pukul 16.00 WIB. Pertemuan ini membahas berbagai aspek strategis dalam penguatan sektor perdagangan antara Sulawesi dan Kalimantan.
Dalam pertemuan tersebut, DR. Supratman, yang juga merupakan putra kelahiran Sulawesi, menekankan pentingnya semangat berdagang yang harus terus ditumbuhkan dengan meningkatkan kemampuan membaca peluang. "Teori ekonomi mengatakan bahwa dagang itu adalah kemampuan untuk dapat mengidentifikasi demand (kebutuhan). Ketika demand-nya kita bisa ketahui, maka akan dengan mudah kita menyediakan barang yang dibutuhkan. Sebaliknya, apabila kita hanya mampu menyediakan barang tanpa mengetahui demand pasar, maka sudah pasti kerugian yang akan muncul," ujar Menteri Hukum RI.
Pada kesempatan tersebut, Sulaeman Pajalani juga mengajukan permohonan kepada Menteri Hukum RI untuk bersedia menjadi Ketua Dewan Pembina HIPSIK. Permohonan ini disambut baik oleh DR. Supratman yang menyatakan kesediaannya untuk mengisi posisi tersebut. Ia pun memberikan arahan kepada para aktivis pergerakan agar tidak hanya terperangkap dalam kerangka struktural organisasi dan teori, tetapi lebih berorientasi pada aksi nyata dalam membaca dan mengisi peluang ekonomi.
Lebih lanjut, DR. Supratman menjelaskan bahwa ekosistem penunjang kegiatan perdagangan akan terbentuk secara alami jika keseimbangan antara supply dan demand berjalan dengan baik. Sebagai contoh, dalam upaya memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku untuk konsumsi di Kalimantan, apabila wilayah Sulawesi sudah siap menjadi pemasok strategis dengan kontinuitas yang baik, maka infrastruktur pendukung seperti transportasi laut pun akan berkembang secara alami. "Para pengusaha transportasi akan melihat ini sebagai peluang dan akan menyediakan kapal angkutan untuk memenuhi kebutuhan tersebut," jelasnya.
Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat konektivitas perdagangan antara Sulawesi dan Kalimantan serta menciptakan ekosistem bisnis yang lebih kompetitif dan berkelanjutan. (SP)
0Komentar