IKN-Mandailing Natal – Di tengah kepungan duka akibat serangkaian bencana alam yang melanda sejumlah kecamatan di Mandailing Natal, upaya solidaritas terus mengalir dari berbagai kalangan. Yayasan Bantuan Hukum Nayottama Reswara Cabang Mandailing Natal, Sumatera Utara menjadi salah satu pihak yang hadir memperkuat barisan kemanusiaan, Selasa (02/12/25).
Yayasan tersebut menyerahkan donasi berupa sembako, pampers anak dan pakaian layak pakai kepada Posko Penanganan Bencana Daerah (PPBD) Madina. Bantuan diterima langsung oleh Surya Bakti Surbakti, yang mewakili unsur posko. Dengan nada yang menahan haru, Surya menyebut bantuan itu sebagai dorongan moral bagi para relawan dan korban bencana yang masih berjibaku memulihkan kehidupan.
“Kami sangat mengapresiasi bantuan ini. Donasi kemanusiaan yang kami terima akan disalurkan sepenuhnya kepada para korban sesuai kebutuhan di lapangan. Semoga ini menjadi tenaga baru bagi masyarakat yang sedang berusaha bangkit”, kata Surya.
Pembina Yayasan Bantuan Hukum Nayottama Reswara Cabang Mandailing Natal, Dr. Jhon Tyson Pelawi, M.H, menekankan bahwa penyaluran bantuan tersebut bukan sekadar respons spontan, melainkan bagian dari komitmen moral yayasan untuk hadir di saat masyarakat berada pada titik paling rentan. “Bantuan ini bukan hanya simbol kepedulian, tetapi bentuk kehadiran kita di tengah masyarakat yang sedang berduka. Semoga dapat meringankan beban saudara-saudara kita dan menguatkan proses pemulihan”, ujarnya.
Prosesi penyerahan kemudian dilanjutkan oleh Ketua Yayasan, Dr. Ahmad Mafaid, M.H.I. Ia menyebut langkah ini berada dalam kerangka besar gerakan kemanusiaan yang selama ini menjadi ruh gerak yayasan. “Kami berharap bantuan ini memberi manfaat nyata dan mempercepat pemulihan kondisi para korban. Yayasan akan terus hadir memberikan dukungan dalam berbagai bentuk, terutama pada situasi darurat seperti ini”, tutur Ahmad Mafaid.
Dengan bantuan tersebut, Nayottama Reswara berharap semakin banyak pihak yang terdorong untuk turun tangan. Di tengah reruntuhan rumah, lahan terendam dan warga yang masih bertahan di posko pengungsian, solidaritas lintas kelompok menjadi salah satu energi paling penting untuk membangun kembali Mandailing Natal. (MMP)
0Komentar