IKN-Manokwari - Madrasah Tsanawiyah (MTs) Manokwari yang terletak di Prafi Manokwari, dinyatakan lolos melaju ke penilaian lomba Adiwiyata tingkat Nasional mewakili Papua Barat, setelah dilakukan rangkain penilaian oleh tim penilai dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manokwari, Senin (15/12/25) lalu.
Lomba Adiwiyata merupakan program penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk sekolah-sekolah yang berhasil menerapkan budaya peduli dan berwawasan lingkungan, serta berinovasi dalam pengelolaan lingkungan dan kurikulum hijau, dalam menunjukkan komitmen pendidikan berkelanjutan.
Tim penilai yang diketuai oleh Fredy V Risamassu selaku Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Manokwari yang beranggotakan tujuh orang anggota dari sejumlah unsur ini. Setelah melakukan serangkain penilaian yang cukup ketat akhirnya menetapkan MTs Manokwari lolos ke tahap selanjutnya, dengan perolehan nilai 99,33 point.
Dari pantauan media ini, tim penilai lapangan yang dikoordinir oleh Sekretaris Tim Fitriyati D. Rumadas pada tahap penilaian yang terjun langsung ke madrasah melakukan peninjauan langsung serta melakukan wawancara langsung dengan semua stakeholder Madrasah yang terlibat dalam seluruh aspek penilain Widyawiyata ini.
Kepala Madrasah Tsanwaiyah (MTs) Manokwari Agus, S.Pd.I., M.Si menjelaskan bahwa seluruh rangkain lomba Adiwiyata ini melibatkan seluruh stakeholder, mulai dari para murid, pihak orang tua wali/komite, stakeholder kesehatan, keamanan serta pemerintah kampung setempat. Secara terpisah Kepala MTs menyampaikan bahwa keikutsertaan MTs Manokwari pada ajang lomba Widyawiyata ini dimaksudkan sebagai partisipasi aktif madrasah yang dipimpinnya untuk berupaya berkolaborasi dengan stakeholder terkait lintas kementerian dan lembaga, sehingga diharapkan dapat memotivasi para para murid untuk bersama-sama terlibat aktif dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup serta dapat menjadi contoh bagi madrasah-madrasah lainnya.
“Kita ikut perlombaan Adiwiyata ini, kalau bisa masuk ke tahap selanjutnya ya Alhamdulilah, kalaupun belum yah sebagai ajang pembelajaran, karena ini merupakan komitmen madrasah untuk selalu welcome dan terbuka berkolaborasi dengan pihak manapun”, terang alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Dari pantauan media IKN, MTs Manokwari ini memang berupaya menerapkan upaya menjaga serta melestarikan lingkungan baik pada rencana pembelajaran, proses belajar mengajar maupun penerapannya pada lingkungan madrasah. Madrasah Tsanawiyah Manokwari ini memang terlihat rapi dan bersih, karena menerapkan berbagai strategi diantaranya daur ulang sampah plastik, maupun penerapan memungut sampah pada jam pulang sekolah sebelum para murid keluar dari gerbang sekolah yang dikenal pada MTs ini dengan istilah program “Semut”.
Selain dilingkungan luar madrasah, dari pantuan media ini, dalam ruang kelas juga nampak terlihat rapi dan asri karena semua ruang kelas dipenuhi dengan hiasan yang bernuansa lingkungan hidup serta ornamen pembelaran yang tertata cukup rapi dan kreatif.
Salah satu murid Kelas VIII MTs Manokwari Rifqi Alfarizi (14) mengaku senang dan termotivasi dengan adanya penilain lomba Adiwiyata karena dirinya bersama seluruh murid diajarkan dan diajak praktik mulai dari pengolahan sampah, hingga mengkreasi sampah menjadi barang-barang yang masih bernilai menjadi barang-barang kreatif.
Murid lainnya Zahiran Kelas VIII juga mengaku senang, karena dirinya bersama teman-teman sekelasnya diberikan kesempatan untuk mengkreasi ruang kelasnya lebih asri dan nyaman serta menjadikan nuansa yang sejuk dan nyaman untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Kepala MTs Manokwari juga menyampaikan apresiasinya dan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut mensukseskan kegiatan penilaian lomba Adiwiyata ini mulai dari murid, dewan guru, orang tua murid/komite, puskesmas prafi, Babinsa, Polsek, pemerintah kampung dan unsur lainnya.
Selanjutnya MTs Manokwari akan mengikuti penilaian Lomba Adiwiyata tingkat nasional yang jadwal serta ketentuannya masih menunggu petunjuk teknis dari pusat, tutupnya. (Tim)
0Komentar