IKN-Ambon – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Keluarga Besar Pelaku Usaha Muslim (DPW KBPUM) Provinsi Maluku, Ismail M. Lussy, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Provinsi Maluku di bawah kepemimpinan Arman Kalean Lessy, M.Pd atas terselenggaranya kegiatan Dialog Green Mining. Kegiatan ini dinilai sebagai langkah strategis dan visioner dalam merespons tantangan pembangunan sektor pertambangan yang berkelanjutan di Maluku.
Dialog Green Mining menjadi ruang intelektual yang penting bagi pemuda, akademisi, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membahas konsep pertambangan yang ramah lingkungan, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada keberlanjutan ekologi. Ismail M. Lussy menilai bahwa inisiatif KNPI Maluku tersebut mencerminkan peran aktif pemuda sebagai agen perubahan yang tidak hanya kritis, tetapi juga solutif dalam menyikapi isu-isu strategis daerah.
Menurut Ismail, Maluku sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam dengan luas wilayah lautan dan daratan membutuhkan opsi pengelolaan pertambangan yang tidak eksploitatif. Oleh karena itu, dialog semacam ini sangat relevan untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya Green Mining, yakni praktik pertambangan yang memperhatikan kelestarian lingkungan, kesejahteraan masyarakat lokal, serta tanggung jawab sosial perusahaan. Ia menegaskan bahwa pemuda harus berada di garda terdepan dalam mengawal kebijakan pembangunan agar tetap sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Ismail M. Lussy mengapresiasi kepemimpinan Arman Kalean Lessy, M.Pd yang dinilai berhasil menghidupkan peran KNPI Maluku sebagai rumah besar pemuda yang inklusif dan progresif. Di bawah kepemimpinannya, KNPI Maluku tidak hanya menjadi organisasi seremonial, tetapi mampu menghadirkan diskursus publik yang bermutu dan berdampak bagi arah pembangunan daerah.
Sebagai penutup, Ketua DPW KBPUM Maluku berharap agar Dialog Green Mining tidak berhenti sebagai agenda diskusi semata, tetapi dapat melahirkan rekomendasi konkret yang mendorong lahirnya kebijakan pertambangan yang berwawasan lingkungan di Maluku. Sinergi antara organisasi kepemudaan, pemerintah, dan masyarakat sipil harus terus diperkuat demi masa depan Maluku yang berkelanjutan, adil dan sejahtera.
Ismail menambahkan, tujuan utama dari Green Mining adalah untuk mengurangi dampak negatif pertambangan terhadap lingkungan dan masyarakat dan harus memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial masyarakat. Mengurangi dampak negatif pertambangan terhadap lingkungan, seperti polusi air, udara, dan tanah dengan menggunakan energi yang lebih efisien dan beralih ke sumber energi terbarukan.
Mengelola limbah pertambangan dengan baik untuk mencegah polusi lingkungan, mengembalikan lahan yang telah ditambang ke kondisi semula atau menjadikannya lebih baik dan melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan dan memastikan bahwa mereka mendapatkan manfaat dari operasi pertambangan.
Dengan menerapkan konsep Green Mining, perusahaan pertambangan dapat mengurangi dampak negatif lingkungan, meningkatkan citra perusahaan, dan meningkatkan keuntungan jangka panjang. (IML)

0Komentar