GpGiTSWiBSCpBSA6BSriTfdoGd==
Light Dark
Aksi Damai Koalisi Masyarakat Sipil Jayapura Serukan Pemberantasan Korupsi

Aksi Damai Koalisi Masyarakat Sipil Jayapura Serukan Pemberantasan Korupsi

×

IKN-Jayapura – Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) menggelar aksi damai di pusat Kota Jayapura pada hari ini, senin (20/10/25). Aksi ini bertujuan untuk mendukung kinerja Gubernur Papua, Mathius D. Fakhiri, S.I.K dan Wakil Gubernur, Aryoko Rumaropen, S.P., M.Eng, dalam memimpin Provinsi Papua. Selain itu, KMS juga mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas dalam menindak para pelaku korupsi di Papua, menyampaikan aspirasi terkait masalah pengangguran dan penataan pasar serta menyoroti masalah keamanan kota.

Massa aksi yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat sipil ini membawa spanduk bertuliskan "Koalisi Masyarakat Sipil Mendukung Mathius D. Fakhiri dan Aryoko Rumaropen Dalam Memimpin Provinsi Papua" dan "Koalisi Masyarakat Sipil Mendesak Aparat Penegak Hukum Menindak Tegas Koruptor di Papua". Aksi berlangsung tertib dan damai, dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Dalam orasinya, Rando Rudamaga menyampaikan bahwa Koalisi Masyarakat Sipil mendukung penuh kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur dalam membangun Papua yang lebih baik. Rifka Paskalia Nusi, seorang mahasiswa yang turut berorasi, menambahkan berharap Gubernur dan Wakil Gubernur dapat memberikan perhatian lebih kepada masalah pengangguran di Papua, dengan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak.

Pendeta Lidia juga menyampaikan aspirasinya terkait penataan pasar, "kami meminta agar Pasar Hamadi ditertibkan, sehingga tidak ada lagi mama-mama Papua yang berjualan di trotoar, yang dapat mengganggu ketertiban umum.

Massa aksi lainnya, Konsom Waromi, seorang juru parkir yang ikut dalam aksi, juga menyatakan percaya bahwa gubernur yang terpilih adalah titipan dari Tuhan untuk membangun Papua ke depan. Demikian juga Paul Ohee menyoroti masalah keamanan kota dengan meminta agar TNI dan Polri meningkatkan keamanan di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, karena warga merasa takut keluar malam hari akibat maraknya begal, jambret dan curanmor.

Selain itu, Paul Ohee juga menyinggung kasus tewasnya seorang guru perempuan di Dekai, "Kalau guru-guru semua begini, nanti kalian mau belajar dari siapa? mau pintar dari siapa?", ucapnya.

Aksi ini mendapat perhatian dari masyarakat sekitar dan pengguna jalan. Beberapa warga terlihat memberikan dukungan kepada para peserta aksi. (Kris)

0Komentar