IKN-Mandailing Natal – Dalam suasana penuh semangat intelektual dan kebersamaan, mahasiswa program studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal, Sumatera Utara resmi memilih Ahsan Anggita Rapollo sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Ekonomi Syariah periode 2025–2026.
Pemilihan yang digelar pada kamis (30/10/25) di Gedung Hijau STAIN Madina, berlangsung demokratis, dinamis dan aspiratif. Kegiatan ini turut dihadiri oleh sekretaris program studi Ekonomi Syariah STAIN Madina, Resi Atna Sari Siregar, M.S.I, yang menyampaikan pentingnya regenerasi kepemimpinan mahasiswa yang berorientasi akademik dan berlandaskan nilai-nilai keislaman.
Terpilihnya Ahsan Anggita Rapollo dinilai sebagai bentuk regenerasi kepemimpinan mahasiswa yang memiliki semangat ilmiah dan tanggung jawab moral terhadap kemajuan studi Hukum Ekonomi Syariah. Dalam sambutannya, Ahsan menegaskan bahwa HMPS HES bukan sekadar wadah organisasi, tetapi juga ruang pembentukan karakter, laboratorium ide dan pusat inovasi keilmuan.
“Kepemimpinan bukan tentang jabatan, tetapi tentang amanah intelektual dan moral untuk membangun solidaritas akademik. Kami ingin HMPS HES menjadi organisasi yang aktif, solid dan berintegritas dalam melahirkan gagasan-gagasan visioner demi kemajuan program studi”, ujar Ahsan dengan nada optimistis.
Dalam pernyataan visinya, Ahsan menegaskan komitmen untuk menjadikan HMPS HES sebagai organisasi akademik yang aktif, solid dan berintegritas dalam membangun potensi mahasiswa serta memperkuat semangat juang dan kontribusi nyata untuk kemajuan Program Studi Hukum Ekonomi Syariah. “Kami ingin mewujudkan HMPS HES yang berdaya saing dan berkarakter, yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman dan etika keilmuan”, jelasnya.
Visi tersebut mencerminkan paradigma kepemimpinan yang berbasis integritas moral, profesionalisme akademik, dan semangat kolaboratif. Ahsan menilai bahwa mahasiswa HES memiliki tanggung jawab besar dalam menjawab tantangan zaman, terutama dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip keadilan dan keberlanjutan dalam sistem ekonomi Islam modern.
Dalam konteks akademik, Ahsan menekankan pentingnya HMPS HES untuk memperkuat peran mahasiswa dalam mengembangkan keilmuan ekonomi syariah secara kontekstual dan aplikatif. “Mahasiswa HES harus mampu berdialog dengan realitas ekonomi modern tanpa kehilangan prinsip syariah. Kita harus menjadi jembatan antara idealisme syariah dan kebutuhan masyarakat kontemporer”, tuturnya.
Sekretaris program studi Ekonomi Syariah, Resi Atna Sari Siregar, M.S.I, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pemilihan tersebut dengan tertib dan demokratis. Menurutnya, HMPS HES memiliki peran penting sebagai mitra akademik program studi dalam pengembangan keilmuan dan karakter mahasiswa. “Kepemimpinan mahasiswa adalah laboratorium moral. Terpilihnya Ahsan menunjukkan bahwa mahasiswa HES memiliki kesadaran intelektual dan integritas yang tinggi dalam membangun peradaban ilmu”, ungkap Resi Atna Sari.
Ia berharap kepemimpinan baru HMPS HES mampu mengaktualisasikan nilai-nilai syariah dalam kegiatan akademik dan sosial kemahasiswaan. “Organisasi harus menjadi wahana aktualisasi potensi, bukan sekadar wadah administratif. Di sinilah mahasiswa diuji sebagai calon pemimpin masa depan umat”, tambahnya.
Ahsan juga menyoroti pentingnya mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah untuk adaptif terhadap perubahan zaman, khususnya dalam konteks transformasi digital dan ekonomi halal global. “Mahasiswa syariah harus hadir sebagai inovator, bukan sekadar pengikut. Kita harus menjawab tantangan modernitas dengan ilmu dan moralitas”, katanya.
Dengan semangat kolegial dan komitmen akademik, Ahsan bertekad menjadikan HMPS HES sebagai poros penggerak pengembangan keilmuan syariah di tingkat kampus dan daerah. Ia menegaskan bahwa kepemimpinannya akan berjalan dengan prinsip transparansi, kolaborasi, dan tanggung jawab.
Terpilihnya Ahsan Anggita Rapollo sebagai Ketua HMPS Hukum Ekonomi Syariah STAIN Mandailing Natal periode 2025–2026 bukan sekadar pergantian struktural, melainkan momentum intelektual untuk meneguhkan kembali arah gerak mahasiswa syariah sebagai garda moral kampus.
Dengan visi akademik yang jelas dan semangat keislaman yang kuat, HMPS HES diharapkan menjadi katalisator perubahan, wadah inovasi ilmiah, dan simbol integritas mahasiswa syariah Mandailing Natal. “Kita ingin HMPS HES menjadi tempat tumbuhnya gagasan besar, moralitas yang kokoh, dan semangat juang yang tak pernah padam. Karena sejatinya, ilmu tanpa nilai hanyalah pengetahuan yang kehilangan ruh,” pungkas Ahsan dengan penuh keyakinan. (MMP)

0Komentar