IKN-Lombok Tengah – Tradisi melayat ketempat orang yang meninggal adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberikan penghormatan dan dukungan kepada keluarga yang sedang berduka. Hal ini dapat dilakukan berupa mengunjungi rumah keluarga yang berduka kemudian menghadiri prosesi pemakaman, memberikan bantuan kepada keluarga yang berduka, seperti bantuan keuangan, makanan, atau kebutuhan lainnya, selanjutnya mengadakan doa bersama untuk mendoakan almarhum dan memberikan kekuatan kepada keluarga yang berduka.
Seperti yang dilakukan oleh Yayasan Darul Athfal Ranjok Desa Aik Berik Kec. Batukliang Utara Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa (23/09/25) pergi kerumah duka yang meninggal, merupakan salah satu alumni santri MA Darul Atfhal Ranjok tahun 2024.
Kegiatan ini dilakukan oleh semua santri MA dan guru dari Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah untuk melakukan zikir dan doa bersama di rumah duka, sebagai bentuk untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang sedang berduka. Hal semacam ini memiliki beberapa manfaat diantaranya menghibur keluarga dengan melakukan zikir dan doa bersama, santri dan guru dapat memberikan dukungan dan hiburan kepada keluarga. Kegiatan zikir dan doa bersama dapat membantu menguatkan iman dan meningkatkan kesadaran akan kebesaran Allah SWT serta membentuk karakter santri yang peduli dan empati terhadap orang lain.
Menurut Kepala Madrasah Aliyah Ustadz Sabir Rabbani, M.Ag menjelaskan bahwa kegiatan melayat kerumah duka itu memiliki beberapa keutamaan, antara lain menghibur keluarga yang berduka, menjalin silaturahmi, mengamalkan sunnah nabi, meningkatkan empati dan kepedulian serta mendoakan almarhum.
Ia juga menambahkan perlu memperhatikan adab dan etika yang sesuai, seperti menggunakan pakaian yang sopan, mengucapkan belasungkawa dan memberikan dukungan kepada keluarga yang berduka, menghormati keluarga yang berduka dan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu mereka serta mendoakan almarhum dan memohonkan ampunan dari Allah SWT. (Hamdiono)
0Komentar