IKN-Lombok Tengah – Lombok dijuluki dengan pulau seribu masjid dikenal dengan pulau yang relegius, banyaknya masjid dan masyarakatnya yang kental dengan nuansa keagamaan dalam keseharian mereka.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Majelis Sholawat Lombok Syifa'ul Qulub di Desa Jago, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dengan menggelar tabligh akbar bertajuk “Desa Jago Bersholawat”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Majelis Sholawat Syifa'ul Qulub dengan menggandeng para pemuda setempat.
Saat ditemui wartawan IKN, Eka Saputra mengatakan bahwa Majelis Sholawat Lombok Syifa'ul Qulub kali ini akan mengadakan tabligh akbar dalam rangka memperingati milad perdana Majelis Sholawat Lombok Syifa'ul Qulub, yang akan diselenggarakan di Desa Jago. “Kami pada acara ini akan mengundang para tuan guru dan majelis lainnya”, ucap Eka. Disebutkannya, acara ini juga di motivasi oleh majelis lain yang mengadakan kegiatan serupa.
Desa Jago dipilih sebagai lokasi acara karena menjadi pusat kegiatan majelis ini, tepatnya di salah satu dusun, yaitu Telagawaru, tempat acara akan digelar pada 18 oktober 2025 mendatang. Acara ini diharapkan menjadi momentum persatuan dan silaturahmi antar umat serta memberi dampak positif. “Khususnya bagi generasi muda sebagai alternatif pilihan untuk menyeimbangi kegiatan-kegiatan lain”, sebutnya.
Salah seorang pemuda Desa Jago, Laily, menyambut antusias gelaran acara ini. Menurutnya, kegiatan Islami memang diperlukan untuk membawa generasi muda ke arah yang lebih baik. Khususnya di Desa Jago, yang merupakan salah satu desa dengan jumlah penduduk yang cukup ramai dan didominasi oleh kawula muda, kegiatan pengajian yang dibarengi dengan sholawatan menjadi daya tarik tersendiri.
“Jadi kalau pemuda inikan memang ndak terlalu suka hal-hal yang kaku. Kalau pengajian biasanya diartikan mereka sebagai sesuatu yang membosankan, tapi dengan dibarengi sholawatan, tentu ini jadi pemikat lain,” katanya.
Ia berharap agenda semacam ini tidak hanya digelar saat momen-momen tertentu saja, melainkan dapat digelar rutin. Hal ini, menurutnya, penting untuk menyelamatkan generasi muda dari dampak negatif perkembangan zaman.
“Kita harapkan ini jalan yang memang membawa dampak baik bagi pemuda kita, tidak hanya kenal ya main game, bermain dan lainnya, namun tentu harus dibarengi dengan penguatan agama,” pungkasnya. (Tim)
0Komentar