IKN-Mandailing Natal, [24 Agustus 2025] -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 56 STAIN Mandailing Natal, Sumatera Utara berhasil melaksanakan program strategis yang bertujuan untuk memperkuat perekonomian lokal melalui pengembangan usaha gula aren. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (15/08/25), pukul 09.00 WIB di Desa Hutapuli Kotanopan, dengan harapan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Gula aren, sebagai salah satu komoditas unggulan di Desa Hutapuli, memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan merupakan bagian integral dari identitas budaya masyarakat. Meskipun potensi ini telah ada, para petani gula aren sebelumnya menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya akses terhadap teknologi modern dan strategi pemasaran yang efektif. Oleh karena itu, intervensi yang sistematis dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mengoptimalkan potensi ini.
Kepala Desa Hutapuli, Saheuddin Lubis, mengungkapkan, "Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa KKN di desa kami. Usaha gula aren bukan hanya sekadar mata pencaharian, tetapi juga bagian dari warisan budaya kami. Dengan dukungan dari mahasiswa KKN, kami berharap dapat mengintegrasikan teknik modern dalam proses produksi dan pemasaran produk lokal, yang secara signifikan meningkatkan daya saing produk kami di pasar", terangnya.
Mahasiswa KKN telah melakukan sosialisasi dan serangkaian pelatihan yang mencakup berbagai aspek, antara lain:
1. Teknik produksi, pengenalan metode pengolahan gula aren yang lebih efisien dan ramah lingkungan, menggunakan alat dan teknologi baru yang telah terbukti meningkatkan kualitas produk.
2. Manajemen keuangan, pendidikan tentang pengelolaan keuangan yang efektif, membantu masyarakat merencanakan dan mengelola hasil usaha mereka agar lebih berkelanjutan.
3. Pemasaran digital, pengembangan strategi pemasaran melalui platform online yang berhasil memperluas jangkauan pasar, serta pelatihan dalam memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk mereka.
Ketua kelompok KKN 56, Rizky Adi dari Jurusan Perbankan Syariah, menegaskan merasa bangga dengan keberhasilan program ini. Memastikan bahwa masyarakat tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis, tetapi juga keterampilan manajerial yang penting untuk keberlangsungan usaha mereka.
Anggota kelompok, Rahmad Hidayat dari Jurusan Tadris Bahasa Arab, menambahkan bahwa inovasi memang kunci untuk mengembangkan usaha lokal. Pelatihan kewirausahaan yang diberikan telah mengedepankan kreativitas dan penggunaan teknologi informasi, yang telah menginspirasi pemuda desa untuk berinovasi dalam merawat budaya dan usaha mereka
Program ini juga berhasil melibatkan kolaborasi dengan warga pemilik usaha gula aren setempat, memberikan akses pasar yang berkelanjutan bagi petani gula aren. Dukungan dari berbagai pihak telah menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan adanya akses pasar yang luas, para petani kini semakin mampu meningkatkan kapasitas produksi mereka.
Kegiatan ini tidak hanya berhasil meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya komunitas yang mandiri dan berdaya saing dalam merawat budaya dan ekonomi lokal masyarakat. Dengan pendekatan multidisipliner ini, program ini telah menjadi model pemberdayaan ekonomi yang dapat direplikasi di desa-desa lain di Indonesia.
Kami mengajak semua pihak untuk terus mendukung program ini demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi lokal. (MMP)
0Komentar