IKN-Bogor – Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang biasa disingkat P5 merupakan salah satu inovasi dalam kurikulum merdeka yang bertujuan untuk memberikan siswa-siswi pengalaman nyata dalam mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila melalui serangkaian aktivitas projek pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
Kegiatan P5 dengan menggelar bertema Bhinneka Tunggal Ika pada Kamis (17/4/2025) di halaman SMAIT Bina Bangsa Sejahtera.
Dalam pembukaan P5 sambutan Kepala SMAIT Bina Bangsa Sejahtera (BBS) , Marius Suliarso, M.Pd, menyampaikan terimakasihnya kepada berbagai pihak yang telah hadir dan mendukung hasil karya para siswa. Hasil karya tersebut merupakan sebuah kekuatan, motivasi, dan implementasi para siswa dari hasil belajar P5 yang diusung oleh sekolah dalam menunjang Kurikulum Merdeka.
Kegiatan P5 yang diusung oleh sekolah terdiri dari Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.
Dalam acara gelar karya yang mengangkat judul keragaman budaya ini, menampilkan dan memamerkan hasil kreativitas siswa/siswi di atas panggung maupun stand anjungan daerah.
Terdapat stand anjungan daerah yang memamerkan khas daerah seperti baju adat, bahasa dan disuguhkan berbagai macam olahan makanan tradisonal atau makanan kekininan serta hasil karya siswa.
Acara ini juga semakin semarak dan meriah dengan adanya penampilan siswa berupa tarian, nyanyian, dan permainan tradisional. Ada pula yang menampilkan video dokumenter mengenai profil dan kebudayaan daerah yang ada di Indonesia.
Ila selaku koordinator P5, mengatakan kegiatan itu merupakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila atau P5. Peserta kegiatan itu para siswa dari Kelas X-XI
"Kegiatan unjuk kerja atau gelar karya P5 dengan tema Bhinneka Tunggal Ika. ‘Satu Hati Satu Rasa Peserta per kelas mengusung salah satu daerah ,ujar dia
“ tema Bhinneka Tunggal Ika diambil untuk lebih mengenalkan budaya bangsa kepada para peserta didik. Setiap kelompok peserta didik diberi tugas untuk mengeksplorasi budaya suatu daerah, dari busana, tarian, permainan dan makanan khas hingga bahasa." katanya.
"Sehingga pemahaman atas nilai budaya suatu daerah bisa lebih mendalam. setiap kelas itu mempelajari budaya, tarian, atau alat musik di pulau itu. Karena wujud profil pelajar Pancasila harus mengenali budaya bangsa,"kata ILa
Saat ditemui Tedi selaku humas SMAIT BBS diharapkan siswa SMAIT BBS tumbuh semangat toleransi dan saling menghormati, di dalam diri anak muda. Kami ingin menumbuhkan toleransi, dan mengenalkan Indonesia yang kaya budaya, harus ditanamkan ke peserta didik dan terus memberikan wadah bagi peserta didik untuk terus mengembangkan diri dan potensi melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
"Melalui kegiatan ini, siswa dapat memahami dan mengapresiasi perbedaan yang ada di Indonesia serta menerapkan nilai-nilai gotong royong dan persatuan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Acara gelar karya ini merupakan puncak Program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) kelas 10 dan kelas 11 SMAIT bina Bangsa Sejahtera dan persiapin ini seminggu menampilkan budaya dan pembuatan proyek terkait keragaman budaya yang ada di Indonesia. (jhon)
0Komentar