Khazanah Peradaban
Oleh : Prof. Idrus Al Hamid
Suara Minor Poros Intim
Manusia adalah makhluk yang memiliki peradaban dengan berkesesuaian pola hidup, interaksi, interkoneksi dalam produk kebudayaan yg telah mengalami "Re-Konstruksi" diruang publik yang terbuka yg pada akhirnya peradaban mengalami turbulensi dengan melahirkan generasi buruk sangka terhadap kebudayaan masa silam.
Maksudnya peradaban AI (Artificial Intelligence) adalah teknologi komputer yang mampu meniru kecerdasan manusia sehingga peradaban manusia tercerahkan oleh sistem kapitalis dalam tata ruang digitalisasi.
AI (Artificial Intelligence) atau teknologi komputer yang mampu meniru kecerdasan manusia, akan merubah berbagai tatanan kehidupan yg memposisikan manusia bukan lagi sebagai obyek, jika demikian maka kebudayaan "Umat Manusia" Akan berubah menjadi kapital intensitas konektivitas berbasis AI, ini sangat mengerikan karena manusia sebagai makhluk sosial akan berubah menjadi makhluk digital.
Hari ini kita bisa rasakan, media sosial mampu merekonstruksi kebudayaan umat manusia yang meletakkan media digital sebagai "Ekspresi Rulle" model kebudayaan terbaharukan. Artinya segala informasi atau data yang diperoleh tidak lagi diklarifikasi, jika ini dibiarkan makan akan kita saksikan konflik akan terjadi dimana-mana sebagai akibat fungsi manusia tidak lagi menjadi obyek pembangunan atau pengukir peradaban.
Peradaban tercerahkan oleh lamunan “Kaum Hedon" yang mempercayai tatanan "Dunia Baru" Ketimbang mempertahankan budaya leluhur dalam panorama bersama itu setidaknya kita bisa beradaptasi dengan perkembangan peradaban. Perubahan peradaban tidak harus merubah karakteristik budaya bangsa.
Ingat digitalisasi kehidupan akan berdampak pada ketergantungan terhadap sistem yang diciptakan oleh kaum "Kapitalis Asing/Aseng" pada akhirnya seluruh tatanan kehidupan dikuasai oleh kaum Hedonis (gaya hidup mewah).
Tulisan tersebut di atas hanya renungan untuk kita ikhtiar dan kokoh dalam kesatuan bangsa Indonesia Raya, jangan menari dengan gendang kaum Hedonis karena akhirnya pasti sangat pedih serta perih menusuk jauh dilubuk hati.
Jayapura, 22 Maret 2025
By Si Hitam Manis Pelipur Lara di Timur Nusantara mengajak kita jangan terpenjara.
0Komentar