Ratusan tahun yang lalu pernikahan sudah terjalin antara nenek moyang dari Buton dengan keluarga bangsawan Kesultanan Ternate yaitu Sultan Zainal Abidin menikah dengan Putri Wa Ode Eli dari Kesultanan Buton pada abad ke-16 dan Sultan Saidi menikah dengan Putri Boki dari Kesultanan Buton pada abad ke-17, selain itu juga Sultan Tidore Nuku menikah dengan Putri Kaicili Basse seorang putri dari Kesultanan Buton pada tahun 1767.
Lalu kenapa kita harus saling menghina, saling menjatuhkan bukankah persaudaraan kita sudah terjalin sudah begitu lama hingga dari sekian generasi.
Seharusnya kata pribumi dan non pribumi tidak ada lagi yang ada adalah warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) (Gusdur).
Apalagi pernyataan rasisme yang bisa menimbulkan efek negatif yang meluas, bisa merugikan kita sendiri khususnya di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.
Mari terus rawat persaudaraan yang sudah terjalin lama ini buang jauh jauh cara berfikir yang sempit, mari baku kele bagandeng tangan kita bangun daerah ini ke arah yang lebih baik lagi (Ayo, Kita bersatu bergandengan tangan untuk membangun daerah ini menjadi lebih baik).
0Komentar