IKN-Mandailing Natal – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah dan HMI Komisariat Syariah Cabang Mandailing Natal melaksanakan kegiatan Follow Up Materi Sejarah Peradaban Islam dan Sejarah Perjuangan HMI (SPI & SPH), serta pembubaran Panitia Latihan Kader (LK) I periode 2024-2025. Acara ini berlangsung pada ahad (22/06/25) di area diobyek wisata Air Terjun Pagaran Sigala-gala, Panyabungan Selatan, Sumatera Utara yang dihadiri lebih dari 50 kader HMI.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman sejarah, nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di kalangan kader. Dalam sesi pemaparan, Mhd Muslimin Pulungan, selaku pemateri, menekankan pentingnya pemahaman sejarah peradaban Islam dan perjuangan HMI. Ia menyatakan, "Sejarah bukan hanya catatan masa lalu, tetapi juga pelajaran berharga untuk menghadapi tantangan masa depan. Kader HMI harus mampu menjadikan sejarah sebagai rujukan dalam merumuskan langkah-langkah strategis serta melahirkan inovasi untuk menjawab tantangan di era revolusi Industri 4.0 dan 5.0".
Kegiatan ini merupakan inisiatif proporsional dari Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Pembinaan Anggota (P3A) HMI Komisariat Tarbiyah. Wakil Sekretaris Umum P3A, Mislaini, menambahkan bahwa follow up materi ini sangat penting untuk memperkuat fondasi keilmuan kader. Dengan pemahaman yang baik, kita dapat menjalankan amanah organisasi dengan lebih efektif. Ini menunjukkan komitmen HMI untuk memastikan bahwa setiap kader memiliki pengetahuan yang cukup untuk menghadapi dinamika sosial dan politik.
Ahmad Azhari, Kabid P3A dari HMI Komisariat Syariah menjelaskan, pembubaran panitia bukan sekadar momen rekreasi tetapi juga sebagai momen konsolidasi untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah antar anggota. Kami berharap kegiatan ini dapat mempererat solidaritas dan meningkatkan kualitas kepemimpinan kader. Pernyataan ini menyoroti pentingnya menjalin hubungan yang kuat antar anggota sebagai landasan untuk mencapai tujuan bersama.
Kegiatan ini juga menjadi arena refleksi mendalam mengenai nilai-nilai tauhid. Mhd Muslimin menggaris bawahi, "Nilai-nilai tauhid yang agung harus menjadi pijakan dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil oleh kader. Kesadaran akan keesaan Allah SWT mengajarkan kita untuk bersatu dalam misi, berbagi visi, dan mengedepankan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi", tegasnya. Hal ini menunjukkan upaya HMI untuk mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam setiap aspek kepemimpinan dan kaderisasi.
Dengan pemahaman yang mendalam terhadap sejarah dan nilai-nilai keislaman, diharapkan kader HMI dapat menjadi agen perubahan yang berdaya saing dan visioner, serta mampu membawa semangat dan nilai-nilai yang diperoleh untuk berkontribusi lebih dalam masyarakat. HMI Cabang Mandailing Natal berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi kader melalui kegiatan yang relevan, berlandaskan nilai-nilai keislaman serta kebangsaan.
Setiap kader yang terlahir dari proses ini diharapkan dapat menjadi pilar kokoh dalam membangun masyarakat yang lebih baik, berlandaskan Iman, Ilmu, Amal dan akhlak yang mulia. Dengan demikian, HMI Mandailing Natal tidak hanya berperan dalam pengembangan individu, tetapi juga dalam menciptakan komunitas yang solid dan berintegritas. (MMP)
0Komentar